Manusia sebagai makhluk sosial
pada dasarnya tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Manusia membutuhkan
interaksi dengan orang lain baik secara individu maupun kelompok untuk memenuhi
kebutuhannya. Interaksi atau hubungan timbal balik berupa aksi saling
mempengaruhi antarindividu, individu dengan kelompok, dan antarkelompok disebut
sebagai interaksi sosial.
Guru mengajak siswa mengawali
pembelajaran dengan berdoa merupakan salah satu contoh interaksi sosial antara
individu dengan kelompok.
Sumber gambar: dokumen
pribadi
Siswa SMPIT Ihsanul Fikri
Mungkid Kabupaten Magelang mengadakan kunjungan ke beberapa sekolah di Malaysia,
dan Thailand. Interaksi siswa-siswa SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid dengan siswa-siswa
di Malaysia dan Thailand merupakan contoh interaksi sosial antarkelompok.
Sumber: https://smpit.ihsanulfikri.sch.id/video-ifbs
A.
Pengertian Interaksi
Sosial
Interaksi sosial adalah
hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi antarindividu, individu
dengan kelompok, dan antarkelompok.
B.
Syarat-Syarat
Terjadinya Interaksi Sosial
Proses interaksi sosial akan
terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi melakukan kontak sosial dan
komunikasi. Kontak sosial dan komunikasi sosial merupakan syarat terjadinya
interaksi sosial.
1.
Kontak Sosial
Kontak
sosial berarti hubungan masing-masing pihak tidak hanya secara langsung
(bersentuhan fisik) tetapi juga tanpa hubungan fisik. Misal, surat menyurat,
telepon, sms, melalui whaatsup, email, dan media sosial lainnya. Jadi, hubungan
fisik bukan syarat utama terjadinya interaksi sosial.
2.
Komunikasi
Komunikasi
ialah adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang
dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu agar orang lain memberi
tanggapan atau memberi respons.
Salah satu
syarat yang perlu ada dalam suatu komunikasi adalah kedua belah pihak memahami
bahasa yang digunakan. Bahasa yang digunakan dapat berupa kata-kata, isyarat,
ataupun simbol. Contoh penggunaan bendera
Semapur bagi anggota pramuka. Itu adalah salah satu contoh berkomunikasi
menggunakan tanda-tanda tertentu.
Komunikasi
terjadi jika memenuhi persyaratan berikut:
a.
Adanya pihak yang mengirim
pesan (komunikator/sender)
b.
Adanya penerima pesan
(komunikan/receiver)
c.
Adanya pesan (message) yang
ingin disampaikan
d.
Adanya tanggapan (feedback)
dari si penerima atas isi pesan
C.
Faktor Pendorong
Terjadinya Interaksi Sosial
Proses interaksi sosial dapat
berlangsung didasarkan atas beberapa faktor, antara lain imitasi, sugesti,
identifikasi, simpati, dan empati.
1.
Imitasi
Anak mencontoh
kebiasaan orangtua merupakan salah satu contoh bentuk imitasi.
Sumber: https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-imitasi.html
Imitasi
adalah tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampilan,
gaya hidup, bahkan apa saja yang dimiliki oleh orang lain. Misalnya, gaya
berpakaian dan model rambut seorang artis yang ditiru oleh penggemarnya, meniru
kebiasaan beribadah (contoh imitasi yang positif), meniru kebiasaan merokok (contoh
imitasi yang negatif).
2.
Sugesti
Sugesti
adalah pengaruh, pandangan, atau sikap yang diberikan seorang individu terhadap
individu lain kemudian diterima, dituruti, atau dilaksanakan dengan tanpa
berpikir lagi secara rasional. Sugesti akan berhasil jika dilakukan orang yang
berwibawa ataupun memiliki pengaruh dalam masyarakat. Orang tua juga memiliki
kemampuan untuk melakukan sugesti kepada anak-anak, bahkan iklan di televisi
bisa memberikan sugesti kepada penontonnya. Contoh sugesti adalah anjuran
dokter agar meminum obat supaya cepat sembuh dari penyakit.
3.
Identifikasi
Seorang warga
Filipina bernama Herbert Chavez rela melakukan operasi plastik di bagian wajah
dan tubuhnya berpuluh kali agar mirip dengan idolanya, Superman. Tindakan
Herbert Chavez tersebut merupakan salah satu contoh bentuk identifikasi.
Sumber: https://www.viva.co.id/arsip/255225-foto-pria-filipina-operasi-mirip-superman
Identifikasi
ialah suatu proses yang terjadi pada diri seseorang yang memiliki keinginan
atau kecenderungan untuk menjadi sama (identik) dengan orang lain yang ingin
ditirunya. Identifikasi dapat berlangsung baik maupun tidak. Misalnya Amran
Sabani adalah penggemar berat pemain bola Cristiano Ronaldo dari Real Madrid.
Tanpa dia sadari, dia berusaha berpenampilan seperti pemain idolanya tersebut.
, memakai kaos bola bernomor punggung sama dengan Ronaldo, berpotongan rambut
sama, menempatkan dirinya seolah-olah sama dengan idolanya.
4.
Simpati
Simpati
ialah keikutsertaan merasakan apa yang dirasa orang lain (senang, susah, dan
sebagainya). Simpati hanya perasan welas asih, kasian, ikut bersedih atas
penderitaan yang menimpa orang lain.
5.
Empati
Empati
adalah keadaan di mana seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam
keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Empati
lebih dalam daripada simpati. Mengumpulkan donasi untuk palestina adalah salah
satu contoh empati.
Pada suatu
kesempatan Pondok Pesantren Ihsanul Fikri Mungkid Kabupaten Magelang
mendatangkan salah satu syekh dari Palestina. Kegiatan ini dilaksanakan dalam
rangka meningkatkan simpati dan empati para santri terhadap kondisi muslim di
Palestina.
Sumber: https://jowonews.com/2018/04/03/syekh-nashif-palestina-pemimpin-harapan-akan-lahir-di-indonesia/
Hikmah:
Sebagai muslim kita telah
memiliki panutan yang jelas. Rasulullah adalah suri tauladan yang baik. Sebagaimana
Allah berfirman dalam Al Quran Surat Al Ahzab: 21: “Laqad kaana lakum fii
rasuulillaahi uswatun hasanah", yang artinya: “Sesungguhnya telah ada pada
(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik”.
Salah satu cara meneladaninya adalah
dengan mempelajari pribadi dan sifat beliau yang Siddiq (jujur, berkata benar),
Amanah (bisa dipercaya), Fathonah (cerdas atau pandai) dan Tabligh
(menyampaikan). Bisa pula dengan mempelajari sejarah hidup Nabi SAW dari
buku-buku Sirah Nabawiyah.