TEORI-TEORI MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

PADA abad ke-7 Masehi perdagangan di sekitar Selat Malaka dan daerah lainnya di kepulauan Indonesia semakin ramai. Kapal-kapal dagang dari Arab, Persia, dan Gujarat mulai menyinggahi beberapa tempat di pesisir Sumatera.

Selain berdagang, para pedagang juga memperkenalkan ajaran dan nilai-nilai Islam kepada masyarakat di Indonesia. Hasilnya, terbentuklah sejumlah pemukiman muslim di berbagai daerah seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Maluku.

Pada abad ke-13 Masehi, mulai berdiri kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Kerajaan-kerajaan tersebut lahir sebagai suatu kekuatan politik, ekonomi, dan budaya yang baru setelah berakhirnya masa kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia.

    Jalur Sutera
    sumber: Wikipedia

Tulisan ini akan membahas kapan, di mana, dan apa buktianya Islam pertama kali masuk di Indonesia. Ada beberapa teori yang menjelaskan waktu masuknya Islam dan tempat asalnya. Teori-teori tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

A.       TEORI MEKAH
Teori Mekah menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) mengatakan bahwa Islam berasal dari tanah kelahirannya, yaitu Arab atau Mesir. Proses ini berlangsung pada abad-abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 Masehi. Hal ini berdasarkan bukti bahwa bangsa Indonesia sejak awal telah menganut mazhab Syafi’i yang sama dengan mazhab yang dianut di Mekkah.

Senada dengan pendapat Hamka, teori yang mengatakan bahwa Islam berasal dari Mekkah dikemukakan oleh Anthony H. Johns. Menurutnya,proses Islamisasi dilakukan oleh para musafir (kaum pengembara) yang datang ke kepulauan Indonesia.

Bukti lain tentang masuknya Islam pada abad ke-7 Masehi adalah catatan dari Dinasti Tang yang berjudul Hsin-tangshu (Sejarah Dinasti Tang) menyebutkan bahwa pada 674 M telah ada pemukiman pedagang Arab di Polu-shih (Barus, Pantai Barat Sumatra).

B.      TEORI MARITIM
Teori Maritim pertama kali dicetuskan sejarawan asal Pakistan, N.A. Baloch. Teori ini menyatakan bahwa penyebaran Islam di Nusantara tidak bisa dilepaskan dari kemampuan umat Islam dalam menjelajah samudera. Tidak dijelaskan darimana asal Islam yang berkembang di Indonesia, yang jelas menurut teori ini, masuknya Islam di Indonesia terjadi di sekitar abad ke 7 Masehi.

C.       TEORI PERSIA
Teori Persia dicetuskan dan didukung oleh Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadiningrat.  Dikatakan bahwa Islam yang masuk di Indonesia pada abad ke 9 Masehi adalah Islam yang dibawa kaum Syiah (Persia).

Pendapat ini didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Persia dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain adalah perayaan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, seperti yang berkembang dalam tradisi Tabot di Pariaman, Sumatra Barat dan Bengkulu.

Selain itu teori ini juga didukung bukti Kesamaan ajaran Sufi, Penggunaan istilah persia untuk mengeja huruf Arab, kesamaan seni kaligrafi pada beberapa batu nisan, serta bukti lainnya dalam kerajaan Perlak I (Aceh Timur). Sultan Pertama Perlak, Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah beraliran Islam Syiah.

D.      TEORI CHINA
Teori ini didasari pada beberapa bukti yaitu fakta adanya perpindahan orang-orang muslim China dari Canton ke Asia Tenggara, khususnya Palembang pada abad ke 879 M; adanya masjid tua beraksitektur China di Jawa; raja pertama Demak yang berasal dari keturunan China (Raden Patah); gelar raja-raja demak yang ditulis menggunakan istilah China; serta catatan China yang menyatakan bahwa pelabuhan-pelabuhan di Nusantara pertama kali diduduki oleh para pedagang China.

E.      TEORI GUJARAT
Teori Gujarat, menyatakan Islam masuk ke Indonesia dari Gujarat, India. Teori ini pertama kali dicetuskan oleh dua orang sejarawan berkebangsaan Belanda Pijnapel dan Snouck Hurgronje. Menurut mereka, Islam masuk ke Indonesia sejak awal abad ke 13 Masehi bersama dengan hubungan dagang yang terjalin antara masyarakat Nusantara dengan para pedagang Gujarat yang datang.

Teori ini didukung bukti, di antaranya batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Islam Gujarat serta adanya warna tasawuf pada aliran Islam yang berkembang di Indonesia.

Bukti lain tentang masuknya Islam pada abad ke-13 M adalah catatan Marcopolo (pedagang Venesia) yang singgah di Sumatera dalam perjalanan pulangnya dari Cina pada tahun 1292. Di sana disebutkan bahwa Perlak merupakan kota Islam.


Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Islam yang datang pada abad ke-7 M berasal dari Arab. Sedangkan Islam yang datang pada abad ke-13 Masehi berasal dari Gujarat.Atau, dapat pula disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia secara perlahan-lahan yang dimulai pada abad ke-7 Masehi dan mendapatkan bentuknya secara politik pada abad ke-13 Masehi.



Sumber:
Iwan Setiawan dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTS Kelas VII Edisi Revisi 2016, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016)


Sunarno,
Guru SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid Kabupaten Magelang Jawa Tengah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar