LETAK DAN LUAS WILAYAH INDONESIA (bagian 3, selesai)


3.       LUAS DAN BATAS WILAYAH INDONESIA

Selain memiliki wilayah yang strategis, Indonesia juga mempunyai wilayah yang sangat luas. Indonesia adalah salah satu negara terluas di dunia. Berikut ini rincian luas wilayah Indonesia:

o   Total luas: 5.193.250 km2 (mencakup daratan dan lautan)
o   Luas daratan Indonesia: 1.919.440 km2
o   Jumlah pulau: 17.508 pulau
o   Bentang panjang wilayah: 3.977 mil.
o   Luas lautan: 3.273.810 km2
o   Batas lautan: 12 mil laut dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 200 mil

    Sumber: google.com

Sementara, batas-batas wilayah Indonesia adalah sebagai berikut:
1.     Batas wilayah sebelah utara. Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia (bagian timur), tepatnya disebelah utara Pulau Kalimantan. Malaysia merupakan negara yang berbatasan langsung dengan wilayah darat Indonesia. Wilayah laut Indonesia sebelah utara berbatasan langsung dengan laut lima negara, yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina.

2.     Batas wilayah sebelah barat. Sebelah barat wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan perairan negara India. Tidak ada negara yang berbatasan langsung dengan wilayah darat Indonesia disebelah barat. Walaupun secara geografis daratan Indonesia terpisah jauh dengan daratan India, tetapi keduanya memiliki batas-batas wilayah yang terletak dititik-titik tertentu disekitar Samudera Hindia dan Laut Andaman. Dua pulau yang menandai perbatasan Indonesia-India adalah Pulau Ronde di Aceh dan Pulau Nicobar di India.

3.     Batas wilayah sebelah timur. Wilayah timur Indonesia berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini dan perairan Samudera Pasifik. Indonesia dan Papua Nugini telah menyepakati hubungan bilateral antarkedua negara tentang batas-batas wilayah, tidak hanya wilayah darat melainkan juga wilayah laut. Wilayah Indonesia sebelah timur, yaitu Provinsi Papua berbatasan dengan wilayah Papua Nugini sebelah barat, yaitu Provinsi Barat (Fly) dan Provinsi Sepik Barat (Sandaun).

4.     Batas wilayah sebelah selatan. Indonesia sebelah selatan berbatasan langsung dengan wilayah darat Timor Leste, perairan Australia dan Samudera Hindia. Timor Leste adalah bekas wilayah Indonesia yang telah memisahkan diri menjadi negara sendiri pada tahun 1999, dahulu wilayah ini dikenal dengan Provinsi Timor Timur. Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Provinsi yang berbatasan langsung dengan wilayah Timor Leste, tepatnya di Kabupaten Belu. Selain itu, Indonesia juga berbatasan dengan perairan Australia. Diawal tahun 1997, Indonesia dan Australia telah menyepakati batas-batas wilayah negara keduanya yang meliputi Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) dan batas landas kontinen.

Sumber:
Iwan Setiawan dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTS Kelas VII Edisi Revisi 2016, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016)
https://www.dosenpendidikan.co.id/garis-bujur/
https://berkelakar.wordpress.com/2014/11/27/peta-indonesia-lengkap/
https://www.pelajaran.co.id/2018/17/pengertian-garis-lintang-fungsi-dan-pembagian-iklim-berdasarkan-garis-lintang.html
https://www.romadecade.org/letak-geografis-indonesia/#!
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/22/193000869/letak-dan-luas-indonesia?page=all.


Oleh:
Sunarno, S.S.
Guru IPS SMP IT Ihsanul Fikri Mungkid Kabupaten Magelang


LETAK DAN LUAS WILAYAH INDONESIA (bagian 2)

2.       LETAK INDONESIA SECARA GEOGRAFIS

Adapun secara geografis, Kepulauan Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Dengan demikian, Indonesia berada di persilangan dunia atau world cross position. Sehingga tidak diragukan lagi jika Indonesia menjadi pusat jalur lalu lintas dunia. 

    Sumber: https://www.romadecade.org/letak-geografis-indonesia/#!

Pengaruh Letak Geografis Indonesia

1.     Suhu: Karena Indonesia terletak di daerah garis katulistiwa maka Indonesia hampir selalu memiliki suhu yang tinggi karena sepanjang tahun selalu kena matahari

2.     Cuaca: Karena suhu di Indonesia tidak berubah-rubah maka rata-rata suhu hampir selalu sama sehingga cuaca di Indonesia tidak terlalu berbeda-beda.

3.     Iklim: Dikarenakan berada di antara 2 samudera, Indonesia memiliki 3 iklim. Yaitu iklim musim (muson), iklim tropis (panas) dan iklim laut. Selain itu hal ini juga disebabkan oleh wilayah Indonesia itu sendiri yang berbentuk kepulauan. Yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya hujan.
a.     Iklim musim terjadi karena adanya pengaruh angin musim atau muson yang bertiup dan menyebabkan musim penghujan dan kemarau.
b.     Sedangkan iklim tropis menyebabkan udara di Indonesia panas, apalagi Indonesia berada di garis khatulistiwa.
c.      Serta iklim laut yang disebabkan oleh kondisi Indonesia yang dikelilingi samudera dan laut.

4.     Keanekaragaman alam:
a.     Flora, karena Indonesia memiliki lautan dan juga pegunungan jadi Indonesia memiliki 10% lebih jenis-jenis tanaman di dunia.
b.     Fauna: Karena dulu wilayah Indonesia tergabung dengan Asia, juga ada yang dengan Australia, maka fauna di Indonesia campuran dari fauna asia dan Australia.

5.     Hubungan politik: Letak geografis Indonesia juga mempengaruhi hubungan politik di Indonesia. Salah satunya adalah Indonesia dapat tergabung dalam organisasi ASEAN. Serta memiliki hubungan politik yang sangat baik dengan negara lain, dikarenakan akses yang dimiliki sangat mudah.

6.     Sosial budaya: Indonesia juga berada di antara 2 benua yang kemudian mempengaruhi bidang sosial budaya. Banyak sekali kebudayaan asing yang masuk dan berkembang di Indonesia. seperti alat musik, film, cara berpakaian, tarian dan lain sebagainya.

7.     Ekonomi: Jika dilihat dari sektor ekonomi, kondisi geografis sangat berpengaruh dalam hal ini. Dengan posisi Indonesia yang strategis membuat Indonesia dijadikan sebagai jalur perdagangan dunia. Atau bisa dikatakan Indonesia terletak di persilangan lalu lintas yang ramai. Dengan begitu tentunya dampak positif terhadap keadaan ekonomi di Indonesia akan didapatkan.

8.     Kekayaan sumber daya tambang: Selain berada di antara 2 benua dan 2 samudera, Indonesia juga berada di lipatan muda. Dengan begitu banyak sekali sumber daya tambang yang dimiliki oleh Indonesia. Seperti minyak bumi dan gas.

Secara umum bisa disimpulkan, Indonesia merupakan negara yang sangat kaya, dengan beragam suku, budaya, hingga kekayaan alamnya. Bahkan jika kita gali lebih dalam, banyak sekali keuntungan yang didapatkan dari letak geografis Indonesia ini. Baik untuk masyarakat, bangsa Indonesia hingga dunia internasional.

Bersambung ...
https://bijakbelajarips.blogspot.com/2020/07/letak-dan-luas-wilayah-indonesia-bagian_27.html

Oleh:
Sunarno, S.S.
Guru IPS SMP IT Ihsanul Fikri Mungkid Kabupaten Magelang

LETAK DAN LUAS WILAYAH INDONESIA


INDONESIA merupakan negara kepulauan. Wilayah Indonesia terdiri dari banyak pulau baik besar maupun kecil. Jumlah pulau-pulau di Indonesia lebih dari 17.504 pulau, terbentang dari Sabang sampai Merauke.

Tulisan ini berturut-turut akan mengulas:
1.       Letak Indonesia secara astronomis dan dampaknya,
2.       Letak Indonesia secara  geografis dan dampaknya,
3.       Luas dan batas wilayah Indonesia.

1.       LETAK INDONESIA SECARA ASTRONOMIS

Secara astronomis, kepulauan Indonesia terletak pada 6 derajat Lintang Utara (LU) – 11 derajat Lintang Selatan (LS) dan 95 derajat Bujur Timur (BT) – 141 derajat Bujur Timur (BT).


Apa itu garis lintang dan garis bujur?

Garis lintang adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di bumi terhadap garis khatulistiwa pada globe atau peta. Kelompok garis yang berada di sebelah selatan garis khatulistiwa disebut Lintang Selatan (LS). Sementara, kelompok garis yang berada di sebelah utara garis khatulistiwa disebut Lintang Utara (LU). Jarak masing-masing garis dihitung dalam satuan derajat. Garis lintang yang tepat berada pada garis khatulistiwa disebut 0° (nol derajat).

Di dalam geografi, garis lintang merupakan sebuah garis khayal yang digunakan untuk menentukan posisi di Bumi terhadap garis khatulistiwa (utara atau selatan). Posisi lintang adalah penghitungan sudut dari 0° pada khatulistiwa sampai ke  +90° di kutub utara serta -90° di kutub selatan.

Garis bujur adalah garis khayal yang ditarik dari kutub utara hingga ke kutub selatan untuk menentukan lokasi di bumi pada globe atau peta. Garis bujur atau meridian menghubungkan Kutub Utara dan Selatan. Garis ini menunjukkan posisi timur barat. Garis bujur utama atau Bujur 0° melalui Kota Greenwich, Inggris. Garis bujur yang terletak di sebelah timur Greenwich disebut Bujur Timur (BT) . Garis bujur yang terletak di sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat (BB). Garis bujur timur dimulai dari Bujur 0° BT hingga 180° BT. Garis bujur barat dimulai dari Bujur 0° BB hingga 180° BB. Kedua garis ini berhimpit di Samudera Pasifik.

Jarak kedua garis bujur itu dari Greenwich hingga pada batas 180ยบ (seratus delapan puluh derajat). Pada jarak itu, Bujur Barat dan Bujur Timur kembali bertemu. Garis bujur inilah yang pada perkembangannya dijadikan sebagai patokan dalam menentukan waktu di berbagai belahan dunia. Sehingga sering kali pada setiap kapal terdapat dua jam yang digunakan. Jam yang menunjukkan waktu berdasarkan waktu di kota Greenwich dan jam yang menunjukkan waktu lokal atau berdasarkan matahari.

Sumber:
https://www.pelajaran.co.id/2018/17/pengertian-garis-lintang-fungsi-dan-pembagian-iklim-berdasarkan-garis-lintang.html

Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia memiliki ciri-ciri iklim yang khas, antara lain:
1.       Temperatur tinggi sekitar 26° C – 28° C. Dengan temperatur yang tinggi tersebut mengakibatkan terjadinya hujan zenithal.
2.       Curah hujan hingga 200 mm per tahun.
3.       Bebatuan lebih cepat lapuk.
4.       Memiliki keanekaragaman hayati yang jauh lebih beragam dibandingkan dengan negara lain.
5.       Gaya hidup masyarakat Indonesia yang dipengaruhi oleh iklimnya.

Akibat dari letak astronomisnya, Indonesia memiliki tiga perbedaan waktu, antara lain:
1.       Waktu Indonesia Barat (WIB) yang meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat juga Tengah.
2.       Waktu Indonesia Tengah (WITA) yang meliputi wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, NTB, Bali, NTT, juga Sulawesi.
3.       Waktu Indonesia Timur (WIT) yang meliputi wilayah Maluku juga Irian Jaya.

Bersambung ...


Oleh:
Sunarno, S.S.
Guru IPS SMP IT Ihsanul Fikri Mungkid Kabupaten Magelang

TEORI-TEORI MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

PADA abad ke-7 Masehi perdagangan di sekitar Selat Malaka dan daerah lainnya di kepulauan Indonesia semakin ramai. Kapal-kapal dagang dari Arab, Persia, dan Gujarat mulai menyinggahi beberapa tempat di pesisir Sumatera.

Selain berdagang, para pedagang juga memperkenalkan ajaran dan nilai-nilai Islam kepada masyarakat di Indonesia. Hasilnya, terbentuklah sejumlah pemukiman muslim di berbagai daerah seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Maluku.

Pada abad ke-13 Masehi, mulai berdiri kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Kerajaan-kerajaan tersebut lahir sebagai suatu kekuatan politik, ekonomi, dan budaya yang baru setelah berakhirnya masa kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia.

    Jalur Sutera
    sumber: Wikipedia

Tulisan ini akan membahas kapan, di mana, dan apa buktianya Islam pertama kali masuk di Indonesia. Ada beberapa teori yang menjelaskan waktu masuknya Islam dan tempat asalnya. Teori-teori tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

A.       TEORI MEKAH
Teori Mekah menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) mengatakan bahwa Islam berasal dari tanah kelahirannya, yaitu Arab atau Mesir. Proses ini berlangsung pada abad-abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 Masehi. Hal ini berdasarkan bukti bahwa bangsa Indonesia sejak awal telah menganut mazhab Syafi’i yang sama dengan mazhab yang dianut di Mekkah.

Senada dengan pendapat Hamka, teori yang mengatakan bahwa Islam berasal dari Mekkah dikemukakan oleh Anthony H. Johns. Menurutnya,proses Islamisasi dilakukan oleh para musafir (kaum pengembara) yang datang ke kepulauan Indonesia.

Bukti lain tentang masuknya Islam pada abad ke-7 Masehi adalah catatan dari Dinasti Tang yang berjudul Hsin-tangshu (Sejarah Dinasti Tang) menyebutkan bahwa pada 674 M telah ada pemukiman pedagang Arab di Polu-shih (Barus, Pantai Barat Sumatra).

B.      TEORI MARITIM
Teori Maritim pertama kali dicetuskan sejarawan asal Pakistan, N.A. Baloch. Teori ini menyatakan bahwa penyebaran Islam di Nusantara tidak bisa dilepaskan dari kemampuan umat Islam dalam menjelajah samudera. Tidak dijelaskan darimana asal Islam yang berkembang di Indonesia, yang jelas menurut teori ini, masuknya Islam di Indonesia terjadi di sekitar abad ke 7 Masehi.

C.       TEORI PERSIA
Teori Persia dicetuskan dan didukung oleh Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadiningrat.  Dikatakan bahwa Islam yang masuk di Indonesia pada abad ke 9 Masehi adalah Islam yang dibawa kaum Syiah (Persia).

Pendapat ini didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Persia dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain adalah perayaan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, seperti yang berkembang dalam tradisi Tabot di Pariaman, Sumatra Barat dan Bengkulu.

Selain itu teori ini juga didukung bukti Kesamaan ajaran Sufi, Penggunaan istilah persia untuk mengeja huruf Arab, kesamaan seni kaligrafi pada beberapa batu nisan, serta bukti lainnya dalam kerajaan Perlak I (Aceh Timur). Sultan Pertama Perlak, Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah beraliran Islam Syiah.

D.      TEORI CHINA
Teori ini didasari pada beberapa bukti yaitu fakta adanya perpindahan orang-orang muslim China dari Canton ke Asia Tenggara, khususnya Palembang pada abad ke 879 M; adanya masjid tua beraksitektur China di Jawa; raja pertama Demak yang berasal dari keturunan China (Raden Patah); gelar raja-raja demak yang ditulis menggunakan istilah China; serta catatan China yang menyatakan bahwa pelabuhan-pelabuhan di Nusantara pertama kali diduduki oleh para pedagang China.

E.      TEORI GUJARAT
Teori Gujarat, menyatakan Islam masuk ke Indonesia dari Gujarat, India. Teori ini pertama kali dicetuskan oleh dua orang sejarawan berkebangsaan Belanda Pijnapel dan Snouck Hurgronje. Menurut mereka, Islam masuk ke Indonesia sejak awal abad ke 13 Masehi bersama dengan hubungan dagang yang terjalin antara masyarakat Nusantara dengan para pedagang Gujarat yang datang.

Teori ini didukung bukti, di antaranya batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Islam Gujarat serta adanya warna tasawuf pada aliran Islam yang berkembang di Indonesia.

Bukti lain tentang masuknya Islam pada abad ke-13 M adalah catatan Marcopolo (pedagang Venesia) yang singgah di Sumatera dalam perjalanan pulangnya dari Cina pada tahun 1292. Di sana disebutkan bahwa Perlak merupakan kota Islam.


Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Islam yang datang pada abad ke-7 M berasal dari Arab. Sedangkan Islam yang datang pada abad ke-13 Masehi berasal dari Gujarat.Atau, dapat pula disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia secara perlahan-lahan yang dimulai pada abad ke-7 Masehi dan mendapatkan bentuknya secara politik pada abad ke-13 Masehi.



Sumber:
Iwan Setiawan dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTS Kelas VII Edisi Revisi 2016, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016)


Sunarno,
Guru SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid Kabupaten Magelang Jawa Tengah

KERAJAAN-KERAJAAN DI INDONESIA PADA MASA HINDU BUDHA

MASUKNYA Hindu Budha membawa pengaruh besar bagi bangsa Indonesia. Selain menjadi tonggak Indonesia memasuki masa sejarah (mulai mengenal tulisan), masuknya Hindu Budha juga mendorong tumbuhnya kerajaan-kerajaan besar di Indonesia. Kerajaan-kerajaan yang tumbuh saat itu sangat kental dengan budaya Hindu Budha, setidaknya dari bukti-bukti peninggalannya.

    Sumber Gambar: https://p3ta-indonesia.blogspot.com/

Ada banyak kerajaan-kerajaan bercorak Hindu Budha di Indonesia. Berikut ini adalah fakta singkat dari beberapa kerajaan di Indonesia yang tumbuh pada masa Hindu Budha.

1. KERAJAAN KUTAI
Lokasi
Tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur

Tahun berdiri
400-500 M

Fakta singkat
Kerajaan kutai merupakan kerajaan tertua yang ada di Indonesia. Raja pertama di kerajaan Kutai bernama Kudungga. Setelah Kudungga meninggal, ia digantikan oleh putranya yang bernama Aswawarman. Aswawarman inilah yang tercatat sebagai raja pertama yang beragama Hindu. Kehidupan sosial masyarakat di kerajaan tersebut dibagi-bagi berdasarkan kasta.

Kehidupan politik di kerajaan kutai mencapai keemasan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Kehidupan masyarakatnya adalah agraris dan perdagangan. Mata pencaharian penduduk  antara lain pertanian, beternak, dan berdagang. Masyarakat saat itu juga sudah menjalin perdagangan dengan luar negeri.

Kesejahteraan pada masa tersebut tergambar dalam Prasasti Yupa yang mencatat peristiwa Raja Mulawarman menyedekahkan 20.000 ekor lembu dan emas.

2. KERAJAAN TARUMANEGARA
Lokasi
di lembah Sungai Citarum Bogor, Jawa Barat

Tahun berdiri
sekitar abad ke-5 M

Fakta singkat
Berbeda dengan Kerajaan Kutai yang tercatat sebagai kerajaan tertua di Indonesia, Kerajaan Tarumanegara tercatat sebagai kerajaan tertua di Jawa.

Raja yang paling terkenal di kerajaan Tarumanegara adalah Raja Purnawarman. Pada masa pemerintahannya, rakyat memiliki hidup yang makmur, namun menjadi hancur, ketika diserang oleh Kerajaan Sriwijaya sekitar abad-7. Pertanian merupakan mata pencaharian penduduk Tarumanegara, menggunakan sistem irigasi dan perikanan dan perdagangan.

3. KERAJAAN PAJAJARAN (SUNDA GALUH)
Lokasi
Bogor, Jawa Barat

Tahun berdiri
Abad ke-7 M

Fakta singkat
Kerajaan Pajajaran adalah suatu kerajaan yang merupakan penyatuan dua kerajaan besar di Tanah Sunda yang saling terkait erat, yaitu kerajaan Sunda dan kerajaan Galuh. Kedua kerajaan tersebut merupakan pecahan dari kerajaan Tarumanagara. Berdasarkan peninggalan sejarah seperti prasasti dan naskah kuno, ibu kota Kerajaan Sunda berada di daerah yang sekarang menjadi kota Bogor, sedangkan ibu kota Kerajaan Galuh adalah kota Kawali di Kabupaten Ciamis.

4. KERAJAAN SRIWIJAYA
Lokasi
Muara Takus, Riau dan berpindah Sungai Musi Palembang

Tahun berdiri
Abad ke-7 M

Fakta singkat
Kerajaan sriwijaya mengalami puncak kejayaan pada masa Raja Balaputradewa. Pada saat itu Kerajaan Sriwijaya sudah dikenal sebagai pusat perdagangan dan penyebaran agama Budha di Asia tenggara. Kerajaan ini juga dijuluki sebagai kerajaan maritim terbesar, namun mengalami kemunduran, ketika terjadi endapan di sungai musi.

Kehidupan sosial masyarakat pada masa itu tergolong majemuk dan terdapat stratifikasi sosial. Mata pencaharian mereka di bidang pertanian dan perdagangan.

Kerajaan Sriwijaya menjadi salah satu kemaharajaan bahari yang terbesar dan pernah ada di Pulau Sumatera. Selain itu, kerjaaan ini juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap Nusantara karena memiliki daerah kekuasaan yang sangat luas. Jika dilihat dari peta kekuasaan Kerajaan Sriwijaya di mulai dari Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa Barat hingga ke Jawa Tengah.

5. KERAJAAN KALING (HOLING)
Lokasi
Jawa Tengah (lokasi tepatnya masih dalam perdebatan)

Tahun berdiri
Abad ke-6 M

Fakta singkat
Tidak banyak bukti peninggalan dari kerajaan ini. Informasi seputar Kerajaan Kaling justru banyak didapat dari berita Dinasti Tang (Cina). Kerajaan Kalingga dipimpin oleh seorang ratu yang tegas yang bernama Ratu Sima. Dalam kisahnya ia berani menegakkan hukum tanpa pandang bulu termasuk kerabat istananya sendiri. Salah satu kerabat istananya pernah mendapat hukuman potong kaki karena melanggar keketapan Ratu Sima.

Nama Kaling berasal dari Kalinga, nama sebuah kerajaan di India Selatan. Sumbernya adalah berita Cina yang menyebutkan bahwa kotanya dikelilingi dengan pagar kayu, rajanya beristana di rumah yang bertingkat, yang ditutup dengan atap, Orang-orangnya sudah pandai tulis-menulis dan mengenal juga ilmu perbintangan.

Fakta lain yang tercatat dalam berita Cina adalah orang Kaling (Jawa), kalau makan tidak memakai sendok atau garpu, melainkan dengan jarinya saja. Minuman kerasnya yang dibikin ialah air yang disadap dari tandan bunga kelapa (tuak).

Diberitakan pula bahwa dalam tahun 640 atau 648 M kerajaan Jawa mengirim utusan ke Cina. Pada tahun 666 M, dikatakan bahwa tanah Jawa diperintah oleh seorang raja perempuan yakni dalam tahun 674-675 M, orang-orang Holing atau Kaling (Jawa) menobatkan raja perempuan yang bernama Simo, dan memegang pemerintahannya dengan tegas dan bijaksana.

6. KERAJAAN MATARAM KUNO
Lokasi
Wilayah aliran sungai Bogowonto, Elo, Progo dan Bengawan Solo, Jawa Tengah.

Tahun berdiri
Sekitar abad ke-8 M

Fakta singkat
Kerajaan Mataram Kuno menganut ajaran Hindu Siwa. Kerajaan ini diperintah pertama kali oleh Raja Sanna, kemudian digantikan oleh Raja Sanjaya. Raja Sanjaya merupakan ponakan dari Raja Sanna dan pada masa pemerintahannya rakyat di sekitar kerajaan hidup makmur, aman, dan tentram.

Kerajaan mataram kuno terpecah menjadi dua, setelah meninggalnya Panangkaran, yaitu bercorak Hindu dan Budha. Kerajaan mataram kuno yang bercorak hindu diperintah oleh Dinasti Sanjaya, sedangkan kerajaan mataram kuno yang bercorak budha diperintah oleh Dinasti Syailendra.

Pusat pemerintahan kerajaan mataram dipindahkan oleh Mpu Sendok ke Jawa Timur, setelah mendapat serangan dari Kerajaan Sriwijaya yang diperintah oleh Balaputradewa. Rakyat di kerajaan mataram kuno telah mengenal perdagangan internasional, sekalipun mereka memiliki mata pencaharian di bidang pertanian, peternakan, perdagangan, dan pengrajin.

7. KERAJAAN KANJURUHAN
Lokasi
Malang, Jawa Timur

Tahun berdiri
Abad ke-8 M

Fakta singkat
Kerajaan Kanjuruhan adalah salah satu kerajaan di Jawa Timur yang memiliki corak hindu. Salah satu raja paling terkenal di kerajaan ini adalah Gajayana. Jejak dan bukti keberadaannya Kanjuruhan salah satunya tertulis dalam Prasasti Dinoyo. Sementara, bukti-bukti artefak yang sampai sekarang dapat dilihat adalah candi badut dan candi wurung yang ada di Malang.

8. KERAJAAN KEDIRI
Lokasi
Kediri, Jawa Timur

Tahun berdiri
Sejak abad ke-10 M

Fakta singkat
Kerajaan kediri merupakan penyatuan dari kerajaan panjalu dan janggala dan disatukan pada masa pemerintahan Jayeswara. Raja Jayabaya merupakan raja yang paling terkenal di kerajaan kediri dengan karyanya disebut jangka jayabaya.

Kerajaan kediri mengalami kehancuran, ketika ketajaya, yang juga sebagai raja terakhir di kerajaan kediri, dibunuh oleh Ken Arok di Tumapel tahun 1222. Pada masa itu, penduduk di kerajaan kediri, banyak yang bertani dan berdagang.

9. KERAJAAN SINGASARI
Lokasi
Jawa Timur

Tahun berdiri
sekitar tahun 1222 M

Fakta singkat
Kerajaan singasari merupakan penyatuan dari kerjaan kediri dan tumapel, yang berdiri sekitar tahun 1222 M oleh Ken Arok. Kitab-kitab kuno yang dimiliki oleh kerajaan singasari yaitu negarakertagama dan pararaton. Raja-raja yang pernah memerintah di kerajaan singasari, yaitu Ken Arok, Anusapati, Tohjaya, Ranggawuni, dan Kertanegara.

Pada masa pemerintahan Kertanegara, kerajaan singasari mengalami puncak kejayaan, bahkan memiliki kebijakan mengganti atau memindahkan pejabat yang tidak setia dan lawan politik diberikan penghargaan dan kedudukan yang terhormat. Di kerajaan Singasari, rakyat juga sudah mulai mengenal adanya perdagangan internasional.

10. KERAJAAN MAJAPAHIT
Lokasi
Sungai Brantas, Jawa Timur

Tahun berdiri
1293 M

Fakta singkat
Kerajaan Majapahit didirikan pada tahun 1293 oleh Raden Wijaya dibantu Kebo Anabrang, Ronggo Lawe, Nambi, Lembu Sora, dan Aria Wiraraja. Kerajaan yang memiliki wilayah luas dan subur ini mampu menjadi produsen barang-barang yang laku di pasar dan menjadi perantara untuk membawa hasil bumi antar daerah.

Kerajaan Majapahit adalah salah kerajaan Hindu Budha yang terakhir yang bisa menguasai Nusantara. Selain itu, kerajaan ini juga dianggap sebagai salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di dalam sejarah Indonesia.

Majapahit mencapai masa keemasan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, di dampingi mahapatih Gajah Mada dengan Sumpah Palapa. Isi sumpah adalah tidak akan merasakan palapa (istirahat) sebelum menyatukan nusantara di bawah Majapahit.

Berdasarkan Negarakertagama, kekuasan dari Kerajaan Majapahit sendiri di mulai dari Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan dan sampai ke Indonesia timur (kekuasaanya di wilayah timur masih jadi perdebatan).


Sunarno,
Guru IPS SMPI Ihsanul Fikri Mungkid Kabupaten Magelang

DAFTAR PUSTAKA
Pujiastuti, S., Tamtomo, T.D.H., dan N. Suparno. 2007. IPS Terpadu 1B untuk SMP dan MTs Kelas VII Semester 2 Standar Isi 2006. Jakarta: Esis.

TEORI-TEORI MASUKNYA HINDU BUDHA KE INDONESIA

SEJAK abad pertama masehi, Kepulauan Indonesia telah dilewati rute perdagangan dunia, yakni Selat Malaka. Saat itu Selat Malaka telah menjadi salah satu jalur lintasan laut menghubungkan Cina dengan India. 


Sumber Gambar: 
Iwan Setiawan dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTS Kelas VII Edisi Revisi 2016, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016), hal. 223


Posisi Indonesia yang strategis, terletak di jalur posisi silang dua benua dan juga dua Samudera, serta berada dekat Selat Malaka memiliki beberapa keuntungan:
a.       Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing seperti India, Cina, Arab, dan juga Persia.
b.      Kesempatan untuk melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar.
c.       Adaptasi atau pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas.

Selain keuntungan tersebut, posisi strategis Indonesia di Selat Malaka juga memudahkan masuknya pengaruh budaya luar. Negara India, merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia yaitu dalam bentuk budaya Hindu-Budha.

Bagaimana cara dan proses masuknya budaya Hindu Budha ke Indonesia? Sampai saat ini masih ada perbedaan pendapat mengenai cara dan proses masuknya kebudayaan Hindu Budha ke Indonesia. Berikut beberapa teori (populer) yang membahas tentang awal mula masuknya Hindu-Budha ke Indonesia.

1.     Teori Brahmana
Teori Brahmana ini dikemukakan oleh JC. Van Leur, berpendapat bahwa para Brahmana datang dari India ke Nusantara atas undangan pimpinan suku dalam rangka pengesahan kekuasaan mereka, sehingga menjadikan sama dengan raja-raja India.

Para kepala suku di Nusantara aktif mendatangkan brahmana untuk mengadakan upacara abhiseka secara Hindu, sehingga para kepala suku menjadi maharaja. Dalam masa perkembangannya, para brahmana akhirnya menjadi purohito (penasehat raja).

Teori brahmana kelihatannya dianggap lebih mendekati kebenaran, karena agama Hindu bersifat tertutup, dimana hanya diketahui kalangan brahmana. Teori brahmana didasarkan pada pengamatan sisa-sisa peninggalan kerajaan bercorak Hindu di Indonesia, umumnya banyak ditemukannya prasasti-prasasti berbahasa Sansekerta dan huruf Pallawa.

Pada Candi yang ada di Indonesia banyak ditemukan arca Agastya. Umumnya di India, bahasa dan huruf tersebut hanya digunakan dalam kitab suci Weda dan upacara keagamaan, dan hanya golongan Brahmana yang mengerti dan menguasainya. Selain itu, brahmana di Indonesia berkaitan dengan upacara Vratyastoma dan abhiseka.

Namun terdapat kelemahan dari teori ini, di India ada peraturan bahwa brahmana tidak boleh keluar dari negerinya. Oleh sebab itu, tidak mungkin mereka dapat menyiarkan agama ke Indonesia.

2.     Teori Kesatria
Teori kesatria dikemukakan oleh C.C Berg, Mookerji, dan J.C Moens, menurut teori ini, masuknya budaya India ke Nusantara adalah melalui para kesatria. Saat zaman dulu, di negara India sering terjadi peperangan antar golongan, salah satunya adalah kekacauan politik dalam negara India berupa perang besar antara Brahmana dan Kesatria.

Para kesatria yang kalah dalam peperangan lalu memilih untuk meninggalkan India, diantara kesatria yang pergi ada yang sampai ke wilayah Nusantara. Kesatria inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggal. Disamping mereka menetap, juga para kesatria menyebarkan agama dan budaya yang mereka ikuti, yaitu agama dan budaya Hindu.

3.     Teori Waisya
Teori Waisya dikemukakan oleh N.J Krom, ia berpendapat bahwa kasta Waisya adalah yang paling berjasa dalam penyebaran agama Hindu di Nusantara. Kaum Waiysa merupakan mereka yang berasal dari kalangan pekerja ekonomi, seperti pedagang dan saudagar.

Para pedagang yang berasal dari India atau pusat-pusat Hindu lain di Asia ini banyak melakukan hubungan dagang dengan masyarakat atau penguasa pribumi. Kesempatan ini yang membuka peluang bagi masuknya agama Hindu di Indonesia. Teori ini dirasa lebih tepat karena sesuai dengan kondisi Nusantara sebagai Negeri yang sering dilewati perdagangan internasional.

4.     Teori Sudra
Teori Sudra dikemukakan oleh Van Faber, ia berpendapat bahwa orang-orang yang termasuk kasta Sudra adalah mereka yang dianggap sebagai orang buangan. Kasta Sudra ini diduga datang ke Indonesia bersama kaum Waisya atau Kesatria. Sebab datang dengan jumlah yang sangat besar, para kasta Sudra ini yang telah memberikan andil paling besar terkait masuknya agama Hindu di Indonesia.

5.     Teori Arus Balik
Teori ini dikemukakan oleh G.Coedes, ia berpendapat bahwa berkembangnya pengaruh kebudayaan India dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri. Indonesia mempunyai kepentingan untuk datang dan berkunjung ke India. Sebab hubungan dagang Indonesia dengan India yang meningkat diikuti brahmana untuk menyebarkan agama Hindu dan Budha.

Para pribumi kemudian mempelajari agama Hindu dan Buddha, setelah cukup lama, mereka kembali ke Indonesia dan ikut menyebarkan pengetahuan mengenai agama Hindu-Budha dengan menggunakan bahasa sendiri di masyarakat Indonesia. Sebab demikian ajaran agama lebih cepat diterima bangsa Indonesia.


Sunarno,
Guru IPS SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid Kabupaten Magelang

Sumber:
R. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, Yogyakarta: Kanisius (1973)
Iwan Setiawan dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTS Kelas VII Edisi Revisi 2016, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016)

SOAL UJI PEMAHAMAN MATERI IPS KAPAN INDONESIA MEMASUKI MASA SEJARAH

Bacalah materi-materi berikut sebelum mengerjakan soal!

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Berikut merupakan ciri-ciri masyarakat praaksara, kecuali ….
a. Tidak mengenal tulisan
b. Hidup secara nomaden
c. Tidak memiliki kebudayaan
d. Hidup bergantung pada alam

2. Perbedaan antara artefak dan fosil yang tepat di bawah ini adalah ….
a. Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup dan artefak adalah benda-benda peninggalan zaman dahulu
b. Fosil adalah benda-benda peninggalan zaman dahulu dan artefak adalah sisa-sisa makhluk hidup
c. Artefak adalah sisa-sisa kehidupan makhluk hidup dan fosil adalah sisa- kerangka dan tengkorak manusia
d. Artefak adalah sisa-sisa kerangka dan tengkorak manusia dan fosil adalah  benda-benda peninggalan makhluk hidup

3. Faktor yang membedakan masa prasejarah dan sejarah adalah ditemukannya ….
a. Fosil
b. Artefak
c. Tulisan
d. Cerita lisan

4. Masa sejarah juga sering disebut sebagai masa ….
a. Nirleka
b. Praaksara
c. Prasejarah
d. Aksara

5. Bangsa di dunia yang pertama kali memasuki masa sejarah adalah bangsa ….
a. Arab dan Cina
b. Rusia dan Cina
c. Mesopotamia dan Mesir
d. Amerika Serikat dan Inggris

6. Masyarakat Indonesia mulai mengenal tulisan sekitar abad ke-5 Masehi. Hal ini diketahui dari adanya prasasti …. yang ditemukan di daerah Muara Kaman, Kalimantan Timur.
a. Nekara
b. Yupa
c. Menhir
d. Arca

7. Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia adalah ….
a. Tarumanegara
b. Mataram Kuno
c. Sriwijaya
d. Kutai

8. Tujuh buah Yupa yang ditemukan di Kerajaan Kutai merupakan peninggalan yang ditulis pada masa pemerintahan raja ....
a. Kudungga
b. Purnawarman
c. Aswawarman
d. Mulawarman

9. Satu satu isi Prasasti Yupa menyebutkan Raja Mulawarman telah menghadiahkan 20.000 ekor sapi yang diberikan kepada ….
a. Kaum Sudra
b. Kaum Brahmana
c. Kaum Ksatriad
d. Kaum Waisya

10. Dalam kehidupan politik yang dijelaskan dalam prasasti Yupa yaitu sebagaiberikut, kecuali ….
a. Kata Waprakeswara adalah tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa
b. Maharaja Kudungga memiliki seorang putra bernama Aswawarman yang disamakan dengan Dewa Matahari (Ansuma)
c. Aswawarman memiliki 2 orang putra, dan yang paling termuka yaitu Mulawarman
d. Mulawarman pernah bersedekah 20.000 ekor lembu kepada para Brahmana

SOAL UJI PEMAHAMAN MATERI ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Tokoh yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia daratan berdasarkan persamaan artefak yang ditemukan di Indonesia dengan di Asia daratan adalah ….
a. Von Heine Geldern
b. H. Kern
c. Branoles
d. Mohammad Yamin

2. Jalur masuknya bangsa Proto Melayu ke Indonesia melalui dua jalan, yaitu ....
a. jalan utara dan selatan
b. jalan darat dan laut
c. jalan barat dan timur
d. jalan timur dan tenggara

3. Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan bangsa Proto Melayu adalah ....
a. suku Toraja dan suku Bugis
b. suku Dayak dan suku Jawa
c. suku Jawa dan suku Bugis
d. suku Toraja dan suku Dayak

4. Penyebab nenek moyang bangsa Indonesia melakukan migrasi dari Yunan ke Indonesia adalah ....
a. mulai menipisnya bahan makanan di daerah Yunan
b. serangan dari suku bangsa lain sehingga mereka terdesak
c. di daerah Yunan sering terjadi peperangan antarsuku
d. kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia masih berpindah-pindah

5. Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan bangsa Deutero Melayu adalah ....
a. Suku Toraja dan Minang
b. Suku Batak dan Jawa
c. Suku Jawa dan Bugis
d. Suku Toraja dan Batak

6. Jenis manusia Proto Melayu diperkirakan hidup pada zaman ....
a. Paleolitikum
b. Mesolitikum
c. Neolitikum
d. Megalitikum

7. Bangsa Proto Melayu datang ke Indonesia pada tahun ….
a. 4500 hingga 3000 SM
b. 3000 hingga 1500 SM
c. 1500 hingga 500 SM
d. 500 hingga 100 SM

8. Bangsa yang menjadi pendukung kebudayaan kapak persegi adalah bangsa ….
a. Melayu Muda                           
b. Melayu Tua
c. Melayu Austronesia                             
d. Melayu Austroasia

9. Kebudayaan perunggu dari Dongson berkembang di Nusantara dibawa oleh suku bangsa ...
a. Melayu Austronesia
b. Papua Melanesoid
c. Proto-Melayu
d. Deutro-Melayu

10. Percampuran Melanesoid dengan bangsa melayu, menghasilkan keturunan melanesoid-melayu yang merupakan penduduk asli dari daerah ….
a. Sulawesi
b. Kalimantan
c. Nusa Tenggara Timur
d. Papua

KAPAN INDONESIA MEMASUKI MASA SEJARAH?

Oleh: Sunarno*

Masa sejarah adalah suatu periode kehidupan manusia sejak manusia mengenal tulisan. Masa sejarah juga sering disebut sebagai masa aksara. Kapan pertama kali ditemukan tulisan di suatu bangsa menjadi tonggak bangsa tersebut memasuki masa sejarah. Tentu antara bangsa satu dengan lainnya akan berbeda tergantung kapan pertama kali ditemukan tulisan di bangsa tersebut.

Bangsa yang pertama kali memasuki masa sejarah adalah Bangsa Sumeria. Georg Scheder, menyampaikan bahwa sejarah huruf pertama kali muncul sekitar 3000 tahun yang lalu. Bangsa Sumeria yang berada di daerah antara sungai Efrat dan Tigris (sekarang Irak), adalah bangsa yang pertama kali menciptakan dan menggunakan huruf-huruf paku yang merupakan cikal bakal dari lahirnya huruf  yang dikembangkan di dunia.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, Bangsa Mesir kuno juga mengembangkan tulisan hieroglif. Hieroglif pada awalnya adalah gambar untuk mewakili objek alamiah. Dalam perkembangannya hieroglif kemudian lebih mewakili bunyi ketimbang visualisasi objek.

Lalu bagaimana dengan Bangsa Indonesia? Jauh ketinggalan dari Sumeria dan Mesir, Bangsa Indonesia baru mengenal tulisan sekitar abad ke-5 Masehi. Hal ini diketahui dari prasati Yupa (tugu batu bertulis yang berfungsi sebagai tugu peringatan) yang terdapat di hulu sungai Mahakam, Muara Kaman, Kalimantan Timur.

Prasasti yang ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta ini dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman dari Kerajaan Kutai, kerajaan Hindu pertama di Indonesia. Ada tujuh buah Yupa yang ditemukan. Berikut adalah isi dari ketujuh Yupa yang sampai hari ini masih bisa baca dan saksikan.


Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.175

1. Prasasti Yupa D. 2a (Muarakaman I)
Prasasti ini dituliskan pada batu berbentuk tiang (yupa); ditulis pada sisi depan dengan bahasa Sanskerta dan aksara Palawa dalam 12 baris tulisan.

Prasasti ini diawali dengan silsilah Raja Mulawarman yang menyebutkan Sri Maharaja Kundungga yang berputra Aswawarman, yang mempunyai tiga orang anak. Yang terkemuka di antara ketiga anaknya itu ialah Mulawarman, raja yang berperadaban baik, kuat dan berkuasa. Disebutkan Mulawarman telah mengadakan upacara selamatan yang dinamakan bahusuwamnakam ("emas amat banyak"), dan sebagai tanda peringatan selamatan tersebut tugu batu (yupa) ini didirikan oleh para brahmana.

2. Prasasti Yupa D. 2b (Muarakaman II)
Prasasti ini dituliskan pada batu berbentuk tugu (yupa). Prasastinya dipahatkan pada sisi depan dalam 8 baris dengan aksara Palawa dan bahasa Sanskerta.

Prasasti ini menyebutkan Sri Mulawarman sebagai raja mulia dan terkemuka, yang telah memberikan sedekah 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana, yang seperti api di tanah yang suci waprakeswara, Sebagai tanda kebajikan Sang Raja, tugu peringatan ini dibuat oleh para Brahmana yang datang di tempat ini.

3. Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.2c (Muarakaman III)
Prasasti ini dipahatkan pada sebuah tiang batu (yupa). Dituliskan dalam 8 baris tulisan dengan aksara Palawa dan bahasa Sanskerta.

Menyebutkan tentang kebaikan budi dan kebesaran Raja Mulawarman, raja besar yang sangat mulia, yang diwujudkan dengan sedekah yang banyak sekali. Berhubung dengan kebaikan itulah maka para brahmana mendirikan tugu (yupa) ini sebagai tanda peringatan.

4. Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.2d (Muarakaman IV)
Prasasti ini dipahatkan pada sisi bagian depan dalam 11 baris tulisan beraksara Palawa dan bahasa Sanskerta, akan tetapi tulisannya sudah terhapus sehingga tidak dapat diketahui lagi isinya. Yang masih tampak dengan jelas hanyalah bentuk pahatan segiempat kecil bekas "kepala aksara" yang oleh J.G. de Casparis disebut "box-heads" (de Casparis, 1975: 86).

5. Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.175 (Muarakaman V)
Prasasti ini dipahatkan pada bagian sisi depan dengan 4 baris tulisan beraksara Palawa dan bahasa Sanskerta.

Yupa ini ditulis sebagai peringatan atas dua sedekah yang telah diberikan oleh Raja Mulawarman, berupa segunung minyak kental dan lampu dengan malai bunga.

6. Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.176 (Muarakaman VI)
Prasasti ini dipahatkan pada bagian depan yupa dengan 8 baris tulisan beraksara Palawa dan bahasa Sanskerta. Bagian atas dan sisi kiri prasasti ini telah pecah sehingga beberapa kata pada akhir baris terputus.

Prasasti ini dimulai dengan seruan selamat bagi Sri Maha Raja Mulawarman yang termashur, yang telah memberikan persembahan kepada para Brahmana berupa air, keju (ghrta), dan minyak wijen, demikian pula sebelas ekor sapi jantan.

7. Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.177 (Muarakaman VII)
Prasasti ini seperti prasasti-prasasti Muarakaman yang lainnya, dipahatkan pada salah satu sisi sebuah batu berbentuk tiang (yupa). Prasastinya terdiri dari 8 baris dengan aksara Palawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini pada beberapa baris terdapat aksara yang sudah aus, sehingga tidak dapat dibaca lagi.

Sri Maharaja Mulawarman yang terkenal telah menaklukkan raja-raja lain dan menguasainya seperti Raja Yudhistira. Diwa Prakeswara beliau menghadiahkan 40.000 ..... , dan kemudian menghadiahkan lagi 30.000. Disebutkan pula adanya penyelenggaraan upacara­upacara lainnya. Tugu tanda peringatan ini dibangun oleh para brahmana yang datang dari daerah lain.




RENUNGAN
Isi Prasasti Yupa yang ditulis sejak abad ke-5 sampai hari ini masih terwariskan dan terbaca dengan utuh. Tentu berbeda faktanya, jika isi dari prasasti tersebut sekedar diceritakan, akan mengalami distorsi (penyimpangan isi), bahkan hilang tak tersisa. Tuliskan maka akan terwariskan!

Sumber:
R. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, Yogyakarta: Kanisius (1973)


*Guru SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid Kabupaten Magelang Jawa Tengah